Langsung ke konten utama

Jalan-jalan Ala Rasulullah


"Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya..." (QS. Al-Isra' : 1)

Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi ta'ala wa barakaatuh, temen temen!

Apapun yang membahas mengenai Rasulullah shalallahu alaihi wa salam, itu selalu menyenangkan ya sahabat!
Salah satunya adalah mengenai Isra' wal-Mi'raj Baginda kita ini.

Guru saya pernah berkata, "Rasulullah itu, hendak engkau beberapa kali membahas yang sama tentang beliau, engkau akan selalu menemukan hal baru dan pelajaran baru dari dirinya."

Mengenai potongan ayat di atas, ada hal unik yang dapat kita telaah temen temen. Salah satunya, Kalam Allah yang menyebutkan 'mahasuci'.

Ada dua hikmah yang dapat kita ambil dari kata 'mahasuci' tersebut sahabat,

Yang pertama, Allah Ta'ala menyatakan ke-Mahasuci-an asma-Nya dengan firman-Nya "Subhaana", agar manusia mengakui kesucian-Nya, dari sifat-sifat yang tidak layak dan meyakini sifat-sifat ke-agungan-Nya yang tiada taranya, dan pula sebagai pernyataan tentang sifat-sifat yang kebesaran-Nya telah memperjalankan hamba-Nya pada waktu malam, dengan perjalanan yang sangat cepat.

Lalu, hikmah yang kedua, lebih keren lagi sahabat!
Yakni, Allah Ta'ala memulai firman-Nya dengan Subhaana dalam ayat ini dan di beberapa ayat yang lain, sebagai pertanda bahwa ayat itu mengandung peristiwa luar biasa yang hanya dapat terlaksana karena iradah (kehendak) dan kekuasaan-Nya.

Yang di mana kita semua tahu sahabat. Isra' mi'raj adalah yang juga menguji umat Islam pada masanya, apakah iman mereka akan masih bertahan atau tidak. Dan saksikanlah, ketika Sayyidina Abu Bakr Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu adalah sosok yang selalu ada untuk Rasulullah dan yang selalu percaya pada Rasulullah, dengan apapun yang Rasulullah ucapkan. Ketika yang lain menghujat Rasulullah. Justru Sayyidina Abu Bakr lah yang berdiri paling depan untuk membelanya.

Sahabat! Ada beberapa hal yang memang tidak bisa ditembus oleh akal kita yang terbatas, salah satunya peristiwa jalan-jalannya Rasul ini. Namun, bukan berarti yang tidak bisa ditembus akal adalah hal-hal yang tidak dapat terjadi, karena yang menceritakan hal tersebut adalah Allah. Allah yang Mahakuasa, karena kuasaNya lah, kekasihNya dapat menembus ruang dan waktu dengan mudah.

Ada hadis yang sangat panjang mengenai peristiwa keren ini sahabat, salah satunya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim melalui Malik Ibnu Sha'sha'ah dalam Kitab Syarah Mukhtaarul-Hadis karya Sayyid Muhammad al-Hasyimi. Sayangnya, hadis ini hanya menceritakan tentang mi'raj (perjalanan ke langit) Rasulullah.

Tapi, kita semua sudah tahu ya.. bahwasanya, sebelum Rasulullah menuju langit, beliau diperjalankan oleh Allah dari Masjidil-Haram menuju Masjidil-Aqsa, lalu mengerjakan shalat di masjidil-Aqsa. :") Sangat masyhur di telinga umat Islam.

Selanjutnya, kembali pada peristiwa mi'raj ya temen temen..

Dalam hadis, dikisahkan bahwa Rasulullah sedang berbaring di dekat Hathim (Ka'bah). Dikatakan Hathim, yang artinya menghancurkan, karena Ka'bah dapat menghancurkan orang-orang yang angkara murka seperti Raja Abrahah yang pernah bermaksud untuk merobohkannya, tetapi sebelum sampai tujuan, dirinya malah hancur lebih dulu.

Lalu, saat Rasulullah tengah berbaring, datang malaikat, membelah dada beliau, mengeluarkan hati Baginda. Lalu, didatangkan kepadanya sebuah piala emas yang dipenuhi dengan iman, hatinya dicuci dengan air zam-zam, lalu diisi dengan iman, setelah itu dikembalikan ke tempat semula.

Setelahnya, hadirlah Buraq, yang dalam hadis, Rasulullah katakan bahwa hewan ini lebih rendah dari bighal (keturunan silang antara kuda betina dan keledai jantan--sering digunakan sebagai hewan pengangkut), tapi juga lebih tinggi daripada keledai. 

Buroq ini adalah kendaraan surga, sahabat!
Tubuhnya berwarna putih bersih, sekali melangkah dapat mencapai jarak sejauh mata memandang. Kata Rasul, hewan ini berbulu putih. Maa syaa Allah :")

Dan buraq ini, berasal dari kata 'barqu' yang memiliki arti kilat. Jika 'barqu' adalah kilat, maka Buraq diasumsikan sebagai kendaraan yang kecepatannya diatas kilat atau kecepatannya melebihi gerakan cahaya. (Republika.co.id - Ani Nur Salikah)

Dan temen temen bisa menemukan istilah 'barqu' dalam beberapa surah di al-Quran. Salah satunya, dalam potongan ayat ke 20 dari surah al-Baqarah, berikut ini,

يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ

"Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka...."

Setelah membahas sedikit tentang Buraq...

Nah, saat inilah Rasul naik ke atas buraq kawan kawan, Rasul diajak jalan-jalan oleh malaikat Jibril, atas perintah Allah Ta'ala.

Setelah naik buraq, tenyata malaikat Jibril mengajak Rasul ke beberapa lapis langit. Ada tujuh lapis langit, dan setiap lapis langit, Rasulullah bertemu dengan sosok-sosok hebat yang kita semua ingin berkumpul dengan mereka kelak di syurga:")

Ayo kita naik ke langit sahabat, kita bercerita tentang langit!

Di setiap langit, Rasulullah disambut dengan salam yang sangat indah sahabat, yakni "Selamat datang dengannya, sebaik-baik orang yang ditunggu kedatangannya telah datang."

Di langit pertama, Rasulullah bertemu Nabi Adam alaihi salam. Malaikat Jibril berkata, "Ini adalah ayahmu, ucapkanlah salam padanya.", Lalu Rasulullah mengucapkan salam, dan dibalas oleh Nabiyullah Adam alaihi salam. "Selamat datang, Nabi yang saleh, anak yang saleh." :")

Di langit kedua, Rasulullah bertemu dengan Nabiyullah Yahya alaihi salam dan Nabiyullah Isa alaihi salam. Rasulullah mengatakan, bahwasanya keduanya adalah anak bibi Rasulullah. Dikatakan anak bibi Rasulullah, karena kedua nabi tersebut merupakan keturunan Nabiyullah Ibrahim alaihi salam dan Siti Sarah, sedangkan Rasulullah juga keturunan Nabiyullah Ibrahim alaihi salam, tetapi dari istri Nabiyullah Ibrahim alaihi salam yang bernama Siti Hajar.

Ketika Rasulullah memberikan salam kepada keduanya, keduanya menjawab "Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara yang saleh."

Di langit ketiga, Rasulullah berjumpa dengan Nabiyullah Yusuf alaihi salam, lalu beliau mengucapkan salam pada Nabiyullah Yusuf, dan dijawab "Selamat datang Nabi yang saleh, saudara yang saleh."

Di langit keempat, Baginda kita bertemu dengan Nabiyullah Idris alaihi salam. Sama seperti yang lainnya beliau mengucapkan salam lalu dijawab dengan "Selamat datang saudara yang saleh, Nabi yang saleh." 

Di langit kelima, Rasulullah bertemu dengan Nabiyullah Harun alaihi salam. Jawaban yang sama untuk Rasulullah, pemimpun kaum yang diinginkan semua umat ini. "Selamat datang saudara yang saleh, Nabi yang saleh." 

Di langit keenam, Rasulullah berjumpa dengan Nabiyullah Musa alaihi salam. Rasulullah memberi salam, dan dibalas dengan salam yang sama pula. "Selamat datang dengan saudara yang saleh, Nabi yang saleh."

Ketika Rasulullah melewati Nabiyullah Musa alaihi salam, Nabiyullah Musa menangis. Dan Rasulullah bertanya.
"Apa yang menyebabkan engkau menangis?"
Nabiyullah Musa menjawab,
"Aku menangis karena ada seorang pemuda yang diutus sesudahku, yang umatnya lebih banyak yang masuk surga daripada umatku." Allah :"

Hingga langit ketujuh, Rasulullah bertemu Nabiyullah Ibrahim alaihi salam. Malaikat Jibril katakan, itu adalah ayahmu. Rasulullah memberi salam, dan Nabiyullah Ibrahim menjawab, "Selamat datang dengan anak yang saleh, Nabi yang saleh."

Setelah berjalan-jalan di tujuh lapis langit. Tibalah Rasulullah pada Sidratul Muntaha, yakni pohon yang sangat besar dan buahnya besar-besar, dan daunnya besar besar seperti telinga gajah.

Setelah itu pula, Rasulullah dihantarkan pada Baitul-Ma'mur. Yakni, Ka'bahnya para malaikat, yang setiap harinya dimasuki oleh 70 ribu malaikat, apabila mereka keluar darinya, maka mereka tidak kembali lagi. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah malaikat tak terhitung banyaknya, hingga tidak ada yang mengetahui jumlah mereka, kecuali Allah Ta'ala.

Lalu Rasulullah disuguhkan dua wadah minuman, yang satu madu dan satu lagi susu. Rasulullah memilih susu. Dan malaikat Jibril berkata, "Itulah fitrah (agama Islam) yang dijalankan olehmu dan oleh umatmu." 

Dan kita semua tahu sahabat, dalam peristiwa keren inilah jumlah waktu shalat ditetapkan. Dari yang 50 waktu shalat, hingga menjadi 5 waktu shalat, atas saran Nabiyullah Musa alaihi salam yang menjadi penasehat bagi Rasulullah kala itu.

Isra' wal-Mi'raj selalu menjadi peristiwa keren bagi umat muslim. Diperingati salah satunya untuk membuat kita sadar bahwa kekuasaan Allah yang tiada bandingannya. Agar kita menjadi sebaik baiknya hamba yang benar benar menghamba.

Dan semoga, dengan adanya peringatan peristiwa isra' wal-Mi'raj ini, kita semakin mencintai dan merindukan Rasulullah Saw. Dan juga shalat kita semakin berkualitas di sisi Allah.

Shalatlah dengan sebaik-baik shalat, berimanlah sepenuhnya, taatlah dengan sebaik-baik taat. Karena kebaikan seseorang bukan dari harta atau rupanya, namun dari apa isi hatinya dan bagaimana keadaan hatinya yang sesungguhnya. Penuh dengan Allah dan Rasulullah, atau malah penuh dengan dunia.—Ailsa

Akhirul-kalam...

Ada sedikit ayat yang menyentuh.

مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى
Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya
 أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى
Maka, apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya itu?
 وَلَقَدْ رَآهُ نزلَةً أُخْرَى
Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain.
 عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى
(Yaitu) di Sidratul-Muntaha
 عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى
Di dekatnya ada surga tempat tinggal,
 إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى
(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.
 مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى
Penglihatan (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
 لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى
Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.

(QS. An-Najm [53] : 11-18)

Semoga isra' mi'raj tahun ini membuat kita semakin taat dalam beribadah, meningkatkan iman kita, dan pula peringatan ini menjadi perantara kekhusyukan ibadah kita, ya sahabat! :")

Wassalamu'alaikum wa Rahmatullahi ta'ala wa barakaatuh

Penulis

Ailsa Digna A

Wallahu'alam






Komentar


  1. اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ🌹

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nabi Muhammad Saw. Dipenjarakan

"Bagaimana bisa sebuah cahaya dipenjarakan? ia bergerak bebas memberikan cahaya di tempat yang gelap. Kalau pun dikurung dalam sebuah ruangan, maka cahaya itu akan keluar juga melalui celah-celah terkecil". - Penulis Nabi Muhammad Saw. pemimpin umat dunia dan akhirat, nabi yang diyakini oleh umat Islam, nabi yang akan memberi syafaat di akhirat kelak, nabi yang merupakan kekasih Allah Swt. Nabi Muhammad Saw. dan agama Islam adalah dua hal yang tidak dapat dielakkan, begitu juga Nabi Muhammad Saw. dengan kita, dunia dan segala sisi kehidupan. Tapi mengapa masih banyak yang memenjarakan nabi kita tersayang? Seolah olah ruang lingkup Nabi Saw. hanyalah masjid dan ibadah ibadah yang mahdhoh . Layakkah? Sosok yang sempurna itu ruang geraknya dibatasi? Bahkan di luar angkasa pun, di luar bumi ini, Nabi Muhammad Saw. tetap berlaku perilaku lahir dan batinnya untuk diterapkan. Padahal, Nabi Muhammad Saw. mengajarkan cara beribadah ritual yang diajarkan syariat, juga menga...

Growth Mindset: Pengalaman Buruk di Masa Lalu sebagai Pupuk Penyubur di Masa Sekarang dan Masa Depan!

Bismillahirrahmanirrahim Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali sayyidina Muhammad. Assalamu’alaikum teman teman :D! Zudah lama rasanya saya tidak cerewet di laman blog heuheuheu --- Hidup ga selalu indah! Iya bener, hidup itu hampir setiap detik meliputi hal yang kita sukai atau hal yang tidak kita sukai. Setelah mendapatkan hal yang kita sukai, kemungkinan setelahnya kita mendapati hal yang tidak kita sukai. Atau sebaliknya, setelah mendapatkan hal yang tidak kita sukai, kemungkinan kita mendapatkan hal yang kita sukai. Dua-duanya membuat setiap detik hidup terasa lebih lama atau singkat. Seolah Allah lebih suka kita menderita dibanding kita tersenyum bahagia di dunia. Tapi, apa sih yang mau kita pertahankan di dunia, senyuman itu sementara, begitu juga kesedihan. Allah menciptakan semua makhlukNya bersifat come and go . Bukan untuk bertahan, menetap, apalagi kekal. Impossible . Keduanya sebenarnya menjadi sama sifatnya, menjadi sama rasanya, ketika kita ...