Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Pelecehan Seksual, Salah Siapa?

Bismillahirrahmaanirraahim Allahumma sholli'alaa sayyidinaa Muhammad wa'alaa aali sayyidina Muhammad Sejujurnya saya bukan orang yang suka main salah-salahan. Dan metode salah-salahan bagi saya bukanlah menjadi salah satu metode yang saya pilih untuk penyelesaian masalah. Tapi agaknya masyarakat sekarang lebih banyak memilih metode salah-salahan dibanding instropeksi diri atas kejadian yang menimpa mereka. Bukan, saya di sini bukannya tidak menghargai mental para korban kekerasan atau pelecehan seksual yang kasusnya mungkin 90 persen atau lebih korbannya adalah perempuan. Baik perempuan itu masih di bawah umur, remaja, remaja akhir, dewasa, atau bahkan seorang wanita yang telah menikah. Tapi, di sini saya hendak mengajak kawan kawan berpikir lebih jernih dan melihat secara luas, seluas-luasnya, walaupun mungkin tulisan saya tidak seluas itu. Saya tidak akan membahas kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak, tapi di sini saya hendak mengangkat kejadian nyata kasus pelecehan se...

SINKRONISASI NIAT DAN PILIHAN TINDAKAN

Gambar: pinterest Saya sering mendengar atau mungkin saya sendiri pelakunya, yang mengutarakan sebuah argumen, bagi saya lebih ke arah pembelaan, tidak tahu itu nafsu atau memang perkataan yang didasar dasarkan agar berpihak pada saya atau diri yang melakukannya. "Yang penting niatnya..." Tulisan ini saya tulis karena tiba tiba teringat akan pertanyaan teman seperkuliahan saya saat dulu ada presentasi di kelas, saya lupa mengenai siapa yang mempresentasikan materi pada saat itu. Pertanyaannya seperti ini kira kira, "Bagaimana menurut Anda tentang seseorang yang berkata 'yang penting niatnya?'." Dan karena teringat pertanyaan itu, teringat pula ucapan guru saya yang baru saya kenal kira kira selama kurang lebih satu bulan ini. Semoga beliau menganggap saya muridnya. "Orang yang Siddiq (benar) itu tidak suka cacian dari orang karena itu (mencaci) adalah (bentuk) maksiat kepada Allah." Awalnya, saya mengira bahwa orang siddiq itu merasa se...

Ayah Karismatik

Kiai Nawawi Dencik Alhafiz. Beliau adalah salah satu ulama karismatik di Palembang, Indonesia, bahkan hingga diketahui beberapa negara di luar sana. Kiai telah berpulang dengan tenang dan meninggalkan ribuan orang yang mencintainya, pada hari Ahad 27 Juni 2021. Penghafal Alquran, Imam Besar Masjid Agung Palembang yang keputusannya tidak dapat diganggu gugat, nasihatnya tidak dapat dielak. Kiai adalah sosok sederhana nan tawadu, yang menyukai keset dan kucing. Mencuci keset sendiri hingga menjemurnya sendiri. Beberapa kali kaki hina saya menginjakkan diri di sekitar halaman rumah Kiai, sebagai pencinta kucing saya pun suka menyapa kucing-kucing Kiai yang dikurung di dalam kandang. Ah.. betapa bahagianya mereka diasuh oleh seseorang seperti Kiai. Kiai Nawawi adalah pemimpin Yayasan Pondok Pesantren Putri Al Lathifiyyah Palembang dan Pondok Pesantren Ahlul Quran Palembang. Fasih lidahnya setiap kali melantunkan ayat suci Alquran, atau setiap kali berucap. Wajahnya tidak pernah lepas dari ...